Rabu, 10 September 2014

SISTEM GERAK MANUSIA

SISTEM GERAK MANUSIA
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
A.       ALAT GERAK PASIF/TULANG
Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu  kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis:
a.    Eksoskeleton : Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup.
b.    Endoskeleton : Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup.
µ Struktur tulang:
Merupakan jaringan ikat khusus yang tersusun atas sel yang tertanam di dalam matriks serat organik dan ion anorganik.
Sel:
a.    Osteoblas adalah sel yang aktif mensistesis matriks tulang. Sel ini distimulasi oleh hormon pertumbuhan.
b.    Osteosit adalah osteoblas dorman yang di kelilingi oleh matriks.osteosit dapat di aktifkan kembali ketika tulang cedera.
c.    Osteoklas adalah sel berinti banyak yang membentuk kembali tulang dan melepaskan ion anorganik (yaitu, kalsium, fosfat) dan komponen organik. Osteoklas di rangsang oleh hormon paratiroid
Matriks:
a.    Matriks organik terdiri atas serat kolagen dan glikoprotein.
Matriks anorganik terdiri atas ion, bentuk yang  terbanyak adalah kalsium fosfat dalam bentuk kristal yang di sebut hidroksiapatit.
µ Fungsi tulang:
1)   Sebagai alat gerak pasif
2)   Tempat melekatnya otot (fixasi)
3)   Melindungi organ-organ yang viseral yang penting (Protektor)
4)   Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh
5)   Tempat perombakan dan pembentukkan sel darah merah
6)   Tempat penyimpanan garam mineral
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
a.    Tulang rawan/tulang muda (Cartilago)
Z Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian  ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago.
Z
Gambar 1 Tulang rawan
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago.
Z Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
1)   Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang  iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
2)   Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
3)   Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidak akan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.
b.   Tulang keras/tulang sejati (Osteon)
Ø Berfungsi :
1)   Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
2)   Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Ø Terbentuk melalui proses :
a.   
Gambar 2 Tulang keras
Osifikasi Yaitu proses perubahan tulang rawan/ tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
b.    Kalsifikasi Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.  Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. 
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuan pembuluh darah dan sel saraf.  Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.  Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil berupa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
Tulang Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :  (PIPIPEN)
1)    Tulang pipa/panjang
Struktur:
Ø Umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang.
Ø Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain.
Ø  Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Ø Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise (tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Ø Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
2)    Tulang pipih
Struktur:
Ø Berbentuk gepeng memipih, tipis.
Ø Tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons.
Ø Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
Ø Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
3)    Tulang pendek
Struktur:
Ø Berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil.
Ø Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
Ø Dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.

Tulang Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
1)   Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks  dalam rongga tulang ini. Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
2)   Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
1)   Tulang Axial terdiri dari :
a.    Tulang Tengkorak :
a)    Tulang dahi                                = 1 buah
b)   Tulang ubun-ubun                      = 2 buah
c)    Tulang kepala bagianbelakang   = 1 buah
d)   Tulang pelipis                             = 2 buah
e)   
Gambar 3Tengkorak
Tulang baji                                 = 2 buah
f)    Tulang tapis                               = 2 buah
g)   Tulang mata                               = 2 buah
h)   Tulang air mata                          = 2 buah
i)     Tulang rongga mata                   = 2 buah
j)     Tulang pipi                                 = 2 buah
k)   Tulang hidung                            = 2 buah
l)     Tulang rahang atas                     = 2 buah
m) Tulang rahang bawah                 = 2 buah
n)   Tulang langit-langit                    = 2 buah
o)   Tulang pangkal lidah                 = 1 buah
b.    Tulang Pendengaran :
a)    Tulang martil                              = 2 buah
b)   Tulang landasan                         = 2 buah
c)    Tulang sanggurdi                       = 2 buah
c.    Tulang badan :
a)    Tulang leher                               = 7 ruas
b)   Tulang punggung                       = 12 ruas
c)    Tulang pinggang                        = 5 ruas
d)  
Gambar 4 Rangka
Tulang kelangkang                     = 5 buah
e)    Tulang ekor                                =4 ruas (menyatu)
d.   Tulang dada :
a)    Tulang dada bagian hulu           = 1 buah
b)   Tulang dada bagian badan         = 1 buah
c)    Tulang dada bagian taju pedang= 1buah
e.    Tulang rusuk :
a)    Tulang rusuk sejati                     = 7 pasang
b)   Tulang rusuk palsu                     = 3 pasang
c)    Tulang rusuk melayang              = 2 pasang
f.    
Gambar 5 Tulang belakang
Tulang gelang bahu :
a)    Tulang selangka                         = 2 buah
b)   Tulang belikat                            = 2 buah
g.    Tulang gelang panggul :
a)    Tulang usus                                = 2 buah
b)   Tulang duduk                            = 2 buah
c)    Tulang kemaluan                        = 2 buah
2)   Tulang Apendikuler/Extremitas
a.    Tulang pergerakan atas :
a)   
Gambar 6 Tulang rusuk
Tulang lengan atas         = 2 buah
b)   Tulang pengumpil      = 2 buah
c)    Tulang hasta              = 2 buah
d)   Tulang pergelangan tangan= 2 x 8 buah
e)    Tulang telapak tangan           = 2 x 5 buah
f)    Tulang ruas jari tangan          = 2 x 14 ruas
b.    Tulang pergerakan bawah :
a)   
Gambar 7 Tulang Pinggul
Tulang paha                           = 2 buah
b)   Tulang tempurung                 =2 buah
c)    Tulang betis                           = 2 buah
d)   Tulang kering                        = 2 buah
e)    Tulang pergelangan kaki       = 2 x 7 ruas
f)    Tulang telapak kaki               = 2 x 5 buah
g)   Tulang ruas jari kaki              = 2 x 14 ruas
¬
Gambar 8 Tulang pergerakan atas
Fungsi Rangka/skeleton
1)        Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2)        Melindungi organ-organ tubuh yang vital. seperti otak,
jantung, paru-paru dan lain sebagainya
3)        Menahan dan menegakkan tubuh.
4)        Tempat pembentukan sel darah.
5)        Tempat melekatnya otot-otot rangka
6)        Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7)        Sebagai alat gerak pasif.
8)       
Gambar 9 Tulang pergerakan atas

tempat deposit kalsium dan fosfat
B.       PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkan untuk pergerakan disebut  dengan sendi.
Struktur:
Sendi terdiri atas : tulang sendi, tulang rawan sendi, membran sinovial, rongga sendi dan kapsul
Membran sinovial menghasilkan minyak sinovial yang berfungsi untuk memudahkan gerakan
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
a.    Sinarthrosis (sendi mati)
Disebut juga dengan sendi mati. Sinarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
b.   Amfiarthrosis (sendi kaku)
Disebut juga dengan sendi kaku. Anfiarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.  Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.

c.    Diarthrosis (sendi gerak)
Disebut juga dengan sendi hidup. Diarthrosis yaitu hubungan antara 2 tulang  yang  dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi.
Struktur / bentuknya: Bonggol sendi, tulang  rawan sendi, dan mangkok sendi yang berisi cairan sendi (sinovial) yang berfungsi sebagai minyak pelumas.
Diarthrosis dapat dibedakan menjadi :
a)   Sendi engsel
Gambar 10 Sendi
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b)   Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan  gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c)    Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d)   Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e)    Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang  saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f)    Sendi  luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g)   Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h)   Sendi ovoid
Gambar 12

Gambar 11
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.  Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Gambar 13
Gambar 14
 








Gambar 15
 






Bagian-bagian Sendi :
a.   Sendi-sendi kepala
1)   Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala mandibula, adalah satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah, ke depan dn ke belakang, dan dari sisi ke sisi.
2)   Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan dua tulang parietal dengan tulang frontal. Fontanela ini berbentuk permata dan tidak menutup sempurna sampai usia 15-18 bulan.
3)   Fontanela posterior terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan tulang oksipital.
4)   Fontanela ini berbentuk segitiga dan menutup beberapa saat setelah bayi lahir.
b.   Sendi batang tubuh
Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal kedua sampai sakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan vertebra, dan sendi sinovial, di antara lengkung vertebra. Karena jumlah sendi sangat banyak, kolumna spinalis secara keseluruhan mempunyai gerakan yang cukup bermakna. Ligamen longitudinal anterior dan posterior membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sakrum dan berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen-ligamen yang lain terletak di antara lengkung vertebra.
Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang memungkinkan gerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi gerakan yang sama.
1)   Sendi Ekstremitas atas
a)   Sendi sternoklavikular, dibentuk oleh ujung sternal klavikula, manubrium sterni, dan tulang rawan iga pertama. Sendi ini memungkinkan gerakan meluncur pada klavikula.
b)   Sendi akromioklavikular, terletak di antara ujung akromial klavikula dan akromion skapula danbiasanya berhubungan dengan gerakan bahu.
c)    Sendi bahu, adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi yang paling bebas gerakannya pada tubuh manusia. Sendi ini dibentuk oleh kepala humerus yang masuk ke dalam mangkuk glenoid yang kecil dan dangkal. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan dan mangkuk glenoid diperbesar dan diperdalam oleh suatu batas fibrokartilago (labrum glenoid) yang melingkari mangkuk tersebut.
d)   Sendi siku, adalah kombinasi sendi pelana dan sendi pivot. Terdapat ligamen-ligamen yang kuat di antara ketiga tulang tersebut dan sebuah ligamen sirkular (ligamen anular) yang mempertahankan kepala radius pada ceruk radial ulna. Ujung bawah radius juga membentuk sendi pivot dengan ulna.
e)    Sendi pergelangan tangan, dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum, dan triquetrum. Bersama dengan sendi-sendi si antara tulang karpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi (deviasi ulna), abduksi (deviasi radius), dan sirkumduksi.
f)    Sendi-sendi metakarpofalangeus, juga dapat melakukan semua gerakan seperti sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi.
2)   Sendi Ekstremitas bawah
a)   Sendi sakroiliaka, merupakan sendi sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan rotasi ketika batang tubuh melakukan fleksi dan ekstensi.
b)   Simfisis pubis, merupakan sendi tulang rawan yang sangat sedikit gerakannya. Namun, selama masa hamil, sendi dan ligamen panggul mengendur untuk memungkinkan gerakan yang sedikit lebih besar.
c)    Sendi pinggul (pangkal paha), merupakan sendi bola dan mangkuk yang dibentuk oleh kepala femur yang masuk ke dalam asetabulum yang berbentuk mangkuk. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan sendi dan asetabulum (seperti halnya mangkuk glenoid) diperdalam oleh suatu batas fibrokartilago yang disebut labrum asetabular. Ligamen kepala femur melekat pada celah kecil kasar (fovea) dekat pusat kepala femur dan membentang ke asetabulum. Sendi ini memiliki kapsul fibrosa yang kuat dan banyak ligamen, yang salah satunya ligamen iliofemoral, terletak di depan sendi dan mencegah ekstensi sendi pinggul melebihi garis lurus terhadap batang tubuh.
d)   Sendi lutut, merupakan sendi terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini merupakan sendi gabungan: sebuah sendi kondilar yang terjadi antara kondilus femur dan tibia dan sebuah sendi plana antara patela dan femur. Sendi ini mempunyai sebuah kapsul fibrosa di bagian depan struktur yang dimasuki patela dan yang dilapisi membran sinovial.
e)   Sendi tibiofibular atas, merupakan sendi plana sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan meluncur sedangkan pada ujung bawah kedua tulang tersebut terdapat sedikit rotasi fibula ketika sendi pergelangan kaki bergerak.
f)    Sendi pergelangan kaki, merupakan sendi pelana yang dibentuk oleh tibia, fibula, dan talus. Gerakan sendi ini adalah fleksi dan ekstensi yang biasanya disebut dorsifleksi (mengangkat kaki) dan fleksi plantar (mengangkat tumit).
g)   Sendi-sendi antara tulang tarsalia dan antara tarsus dan metatarsus, merupakan sendi luncur dan gerakannya terbatas. Sendi metatarsofalangeal dan interfalangeal memungkinkan gerakan yang mirip dengan sendi-sendi pada tangan.
| Gangguan pada tulang dan sendi:
1)   Fisura: retak tulang
2)   Fraktura: patah tulang
3)   Osteoporosis: pengeroposan tulang
4)   Rakhtiris: tulang kekurangan vitamin D
5)   Lordosis: bagian leherdan panggul terlalu membengkok ke depan
6)   Kifosis: bagian punggung terlalu membengkok ke belakang
7)   Skoliosis: bagian punggung membengkok ke kanan atau ke kiri
8)   Terkilir/keseleo: tertariknya ligamen akibat gerakan yang mendadak
9)   Artritis: peradngan pada satu atau beberapa sendi

C.       ALAT GERAK AKTIF/OTOT
Struktur:
a.    Tersusun dari Sel-sel otot → serabut otot → tendon (urat). Otot dalam istilah sehari-hari = daging.
b.    kumpulan dari serat-serat otot yang bergabung satu sama lainnya dan ditopang oleh jaringan ikat yang banyak. Organisasi dari jaringan ikat ini memungkinkan untuk membedakan kelompok serat-serat muskuler menjadi kelompok pertama, kelompok kedua, kelompok ketiga dan kadang sampai kelompok empat.Pada otot besar, kelompok tingkat superior akan mengelompokkan kelompok dengan tingkat yang lebih rendah (inferior). 
Berfungsi Sebagai alat gerak aktif yang menghasilkan gerak dengan adanya kontraksi dan relaksasi
Z Jenis otot berdasarkan bentuk, susunan dan cara kerjanya dibagi dalam 3 jenis :
1.    Otot Polos/Licin (otot tak sadar)
Struktur:
·      Bentuknya polos , bergelondong dengan kedua ujung meruncing.
·      Selnya mempunyai 1 inti yang letaknya ditengah sel.
·     
Gambar 16 Otot
Tersusun atas miofilamen halus dan miofilamen kasar
·      Bekerja diluar kesadaran kita sehingga disebut jaga otot tak sadar.
·      Gerakannya lambat, teratur, terus bekerja meskipun kita sedang tidur / beristirahat dan tidak cepat lelah
·      Terdapat pada dinding saluran pencernaan dan saluran ekskresi (saluran pembuangan zat-zat  sisa metabolisma pada tubuh)
Fungsi:
Karena otot polos bekerja di luar kesadaran, biasanya otot polos ada di organ-organ penting, seperti organ pencernaan, pernafasan, reproduksi, serta organ-organ lainnya kecuali jantung. Otot polos yang mengatur kontraksi dari kerja organ-organ ini.

2.    Otot Lurik/Seran Lintang (otot rangka)
Struktur:
·      Bentuknya panjang , silindris dan memiliki garis-garis melintang yang gelap dan terang berselang-seling seperti kain lurik.
·      Selnya berinti banyak yang letaknya ditepi sel.
·      Bekerja atas perintah otak (dalam kesadaran kita) sehigga disebut juga otot  sadar.
·      Gerakkannya cepat, tidak teratur sehingga cepat lelah.
Fungsi:
Gambar 17 Struktur Otot

Terdapat pada anggota gerak dan menempel pada rangka dan bekerja sesuai kesadaran selain mengatur gerak pada tulang otot lurik juga di sebut sebagai alat gerak aktif.
3.    Otot Jantung (Myocardium)
Struktur:
·      Bentuknya panjang, tetapi tidak silindris dan bercabang-cabang.
·      Selnya berinti banyak dan berada ditengah serabut.
·      Bekerja diluar kesadaran.
·      Gerakannya teratur,  terus-menerus dan tidak cepat lelah.
·      Memiliki keistimewaan karna bentuknya seperti otot lurik tapi bekerjanya seperti otot polos.
·      Terdapat disekitar jantung dan vena carva
Fungsi:
Otot ini bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat di miokardium jantung. Otot jantung ini hanya berfungsi mengatur kontraksi kerja jantung.
Z Berdasarkan cara kerjanya dibedakan  menjadi :
1.    Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/ menimbulkan gerakan yang searah.
2.    Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamynya :
J Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
J Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekati sumbu badan).
J Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
J Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Z Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :
1.    Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2.    Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Z Mekanisme kerja otot








Z Sifat gerak otot
1.    Berlawanan / Antagonis    :   Otot yang satu berkontraksi, sedang otot lain berelaksasi.
Contoh  : 
·      Fleksor dan Ekstensor, yaitu menekuk  dan meluruskan pada gerak otot lengan atas (Bisep & Trisep).
    Abduktor dan Adduktor, yaitu menjauhi dan mendekati tubuh pada gerak meregangkan jari-jari.
    Depresor dan Elevator, yaitu menurunkan dan mengangkat pada gerak membuka dan menutup mulut  .
2.    Bersamaan / Sinergis: Dua otot yang kerjanya bersamaan
Contoh:
    Otot-otot Supinator dan  pronator pada lengan bawah, bekerja sama dalam menggerakkan telapak tangan  menelungkup dan menengadah
    Otot-otot antar tulang rusuk, bekerja sama saat terjadi pengambilan dan penghembusan nafas
Kelainan pada Otot:
Z Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
Z Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
Z Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
Z Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
Z Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.

D.     TERJADINYA PROSES GERAK (GERAK BIAS DAN GERAK REFLEKS)
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini
disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
E.       MEKANISME KERJA OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektro dan difraksi sinar X Hansen dan Huxly (1955) mengemukakan teori kontraksi otot yang di sebut model siding filaments.
Model ini menyatakan bahwa kontraksi di dasarkan atas dua set filamen di dalam sel otot asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi).kontraksi ini memerlukan energi pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur diantara miosin ke dalam zona H (Zona H adalah bagian terang diantara dua pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban 1 (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.

Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisnya menjadi ADP. Beberapa energi di lepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin di lepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relasasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah setelah molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi terulang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar