Kamis, 11 September 2014

Artikel

NASEHAT TERBAIK DARI ORANG TUA=

Nasehat untuk Anak Muda Hidup Mapan Berkecukupan


Sejak kecil (sekolah dasar) Saya dan adik-adik selalu dinasihati oleh orang tua agar belajar yang rajin supaya nilai-nilai sekolah bagus, lulus sekolah dengan membanggakan, mendapat pekerjaan yang baik dan pada akhirnya hidup mapan berkecukupan. Orang tua saya mengatakan apabila kita hidup mapan berkecukupan, maka hal-hal baik lainnya akan dekat-dekat dan tak mau jauh-jauh dari kita. Perasaan senang dan bahagia karena segala kebutuhan bisa terpenuhi, antara lain rumah mewah, mobil bagus, barang-barang bermerk, liburan keliling Indonesia, bahkan dunia, tanpa perlu meminjam uang kepada teman dan keluarga apalagi sampai menipu, mencuri, dan merampok uang orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita.
Kekasih/istri yang baik, cantik, bulu mata lentik, kulit mulus gak burik akan bisa kita pilih dan pilah dengan prosentase besar mereka akan menerima pinangan kita melihat kondisi kita yang berkecukupan dengan nilai tambah tampang yang ganteng, otak yang pintar, kepribadian baik dan penampilan yang keren dan cool. Perasaan aman dan nyaman menjalankan ibadah dengan khusyuk akan didapatkan, karena pikiran bisa fokus menjalankan ibadah tanpa terganggu harus mencari uang untuk membeli makanan atau kebutuhan lainnya. Bahkan dengan hidup berkecukupan, kita bisa membantu orang lain yang kekurangan, sehingga mereka terbantu, dan biasanya orang yang dibantu akan baik dan senang membantu kita dikemudian hari untuk urusan apapun, walau kita sebenarnya tak pernah mengharapkan atau meminta imbal balik atas bantuan tersebut.
Secara singkat, nasihat orang tua agar kita hidup berkecukupan, bahagia dan sukses, bisa saya sampaikan dalam bentuk point per point. Bukan maksud untuk menggurui rekan-rekan kompasianer yang sudah pintar-pintar, tapi demi alasan agar lebih mudah dibaca dan tidak membuat mata lelah. Apalagi mata orang tua seperti saya ini. Cekidot ;
1.        Belajar yang rajin supaya nilai-nilai sekolah bagus, hadir dikelas minimal 80% agar bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat serta lulus dengan nilai membanggakan (cum laude). Bila perlu tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, karena gudang ilmu pengetahuan adanya di Cina.
2.        Berteman dengan sebanyak mungkin orang dan bermusuhan dengan sedikit mungkin orang, bila perlu tidak punya musuh. Tidak ada orang sukses seorang diri, pasti ada kerjasama tim yang baik, ada bantuan orang-orang lain, yang hanya bisa berjalan jika hubungan terjalin baik, antara sesama teman ataupun antara atasan dan bawahan. Kunci utama untuk berhasil adalah jaringan (network) yang terbentuk atas dasar hubungan baik dan kepercayaan, bukan atas dasar seringnya menjilat dan loyalitas dengan selalu mengatakan Yes Boss.
3.        Biasakan berpikir out of the box. Orang yang karirnya biasa-biasa saja, karena sehari-hari berpikir biasa-biasa juga. Latih pola pikir yang orang lain tidak kepikiran, tentunya dengan analisis yang mendalam sehingga apa yang kita pikirkan bisa diaplikasikan dan bisa menjadi keunggulan dibanding hal lain yang sejenis.
Contoh dalam dunia penerbangan, saat maskapai penerbangan memberikan makanan dan minuman komplit untuk penerbangan selama 1-3 jam, air asia mempelopori dengan tidak memberikan makanan dan minuman untuk penerbangan 1-3 jam. Penumpang hanya diberikan permen dan air mineral. Langkah ini mampu menekan harga tiket, jadwal on time dan efisiensi serta efektifitas waktu kerja kru pesawat akibat persiapan katering untuk penumpang pesawat. Langkah air asia akhirnya banyak diikuti maskapai penerbangan lain untuk penerbangan 1-3 jam.
4.        Belajar dari kesuksesan orang lain dan kegagalan diri sendiri. Dengan memperhatikan betul-betul hal-hal apa yang membuat orang lain bisa sukses dan hal-hal apa yang membuat kita selama ini gagal, maka dikemudian hari kita tidak akan menemui kegagalan yang sama (keledai tak jatuh 2x ke dalam lubang yang sama), dan kita akan mampu mencapai kesuksesan lebih daripada yang diraih orang lain tersebut.
5.        Terus berdoa, berusaha dan pantang menyerah. Percaya satu hal bahwa pada dasarnya apabila manusia telah berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengabulkan doa dan usaha tersebut. Keberhasilan dan kesuksesan hanya menunggu waktu. Apabila belum berhasil dan sukses dalam waktu setahun, mungkin dalam 2 tahun, mungkin 5 tahun, mungkin 10 tahun. Jika sampai meninggal dunia belum berhasil dan sukses juga, silakan bertanya kepada Tuhan melalui malaikat mengapa bisa terjadi demikian? Ini sudah menjadi yurisdiksi Tuhan untuk menjelaskan. Orang tua sayapun tak mampu untuk menjelaskan.
Silakan mencoba nasihat orang tua saya di atas. Alhamdulillah saya sudah menerapkannya, dan saat ini saya merasa cukup berhasil dan hidup berkecukupan, jika dulu makan telor dibagi 5 dengan adik-adik dan 1 orang mendapat jatah hanya 1 tempe, sekarang saya sudah punya peternakan sendiri, sehingga bebas makan telor sebanyak yang saya mau dan pabrik pengolahan kedelai sendiri, sehingga bebas makan tempe sebanyak yang saya mampu. Semoga berhasil dan sukses.

Kata Kata Seorang Ibu Kepada Anaknya

Kata Kata Mutiara Seorang Ibu memang sangat penting buat kita sebagai anaknya. karena semua nasehat-nasehat dan perkataan ibu merupakan suatu Motivasi dan Doa Harapan Beliau agar kita menjadi anak yang baik, maka dari itu kita sebagai anak yang berbakti kepada ibu hendaknya menghargai dan menghormati beliau. jangan sampai ada kata-kata yang menggores Hati ibu, apalagi dengan kelakuan kamu yang membuat ibu menjadi sedih
Ibu selalu tahu apa yang kita risaukan. Bahkan bila kita tak berkata sekali pun. Hal pertama yang akan kulakukan ketika sukses nanti adalah membahagiakanmu Mama, orang yg selalu memiliki namaku dihatinya :') Love you moms Dalam tiap marah mu ku tahu ada banyak kasih sayang dan perhatian yang luar biasa untukku, Love you moms
Jangan pernah lupakan satu kata ini dalam tiap doamu "MAMA":') Love you moms.  Mama, I miss you... kuharap tiap hari aku bisa ada dalam pelukmu :') Keberuntungan terbesar dalam hidupku adalah terlahir dari rahimmu. Cinta dan pengorbananmu ini tak pernah aku lupakan, ibu. Kuharap ciuman selama tidur ini menghangatkan tidurmu malam ini mama, Love you always :')
Mama, dimasa lemahmu dihari tuamu akan selalu ku kecupkan ciuman kasih sayang sebagai ucapan terimakasihku padamu yg selalu sabar padaku. Kuharap kelak dimasa tuamu, aku bisa merawatmu seperti kau dulu merawatku dg sabar, love you mama. Sudahkan kamu mengucapkan selamat pagi kepada Ibu? Kecup kening ibu pagi ini dan katakan "Aku sayang Ibu..."
Ibu, aku rindu akan pelukanmu dan belaianmu sebelum aku tidur. I LOVE U MOM. :
*Bahkan seenak apapun makanan yang terhidang, aku masih kangen masakan Ibu. Kadang Ibu harus terbujur diam dan kaku dahulu agar kita kangen cerewetnya kan?
Nasehatmu akan selalu kuingat ibu. Selalu. Ibu, walau tubuhmu tidak sekuat dulu lagi, walau rambut hitammu sudah mulai memutih, engkau tetap berjuang untuk menghidupi anak-anakmu. Ibu, aku janji akan jadi orang sukses dikemudian hari, dan aku akan membuat ibu bangga padaku. Aku janji. Ibuku bilang aku anak hebat, aku bisa jadi anak hebat karena aku punya ibu yang hebat. Ibuku hebat!
Ibu, maaf sudah membuatmu marah, aku berjanji akan jadi anak baik dan tidak akan nakal lagi. Ibu itu malaikat cantik yang dikirim tuhan untuk merawatku. Aku cinta ibu!
Ibu, terima kasih telah merawatku sendari aku masih kecil. Aku mencintaimu ibu. Kadang, senyuman adalah 'topeng' terbaik untuk menyembunyikan luka. Bersyukur, Tuhan masih memberikan kesehatan :) Semoga kita bisa membahagiakan orangtua selagi Tuhan masih memberikan waktu. Aamiin.
Jangan benci sesorang hanya dengan pertama melihatnya. Kenali lebihjauh, maka kamu kan temukan sesuatu yg berbeda. Teman yg baik takkan menjatuhkan, mereka tau bgmn mengulurkan tangannya u/ membantu sahabatnya ketika dlm kesusahan. Ibu... telah kupandang wajahmu diwaktu tidur terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran Ibu... adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini jeritan anakmu yang merindukan mu ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku dengan kasih sayang.... pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga dalam tidurku....
pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya doaku selalu ku panajat kan untukmu kasih sayangmu begitu besar. selalu ibu yang kunanti selalu ibu yang ada di hati dan selalu ibu yang tak pernah menyerah sampai aku tua nanti. hanya dirimu ibu yang kucinta dan ku kenang , lautan samudra tinggi nya gunung gda satupun yang bisa menggambarkan kasih sayang mu.
anak membenci se orang ibu , seorang ibu hanya menangis sambil berdoa "ya tuhan maaf kan anak-ku , saya sangat menyayanginya " Ya Tuhan, jangan Engkau jauhkan Ibu dari hidupku ini ya Tuhan. HambaMu ini tak sanggup berpisah dengan Ibu yang aku sayangi ini ya Tuhan. Berikanlah ia kesehatan ya Tuhan,agar ia bisa terus tersenyum menikmati hidup Berikanlah ia keselamatanMu y Tuhan,agar ia senantiasa selamat
Semoga Ibu mengerti betapa pedulinya aku, betapa aku menyayanginya juga ya Tuhan. Kabulkanlah doaku kali ini ya Tuhan, doa kecil yang tak berarti dibanding s’gala jasanya didunia ini ya Tuhan. Tapi ijinkan aku ucapkan rasa sayangku berikan kau hadiah, kukan bahagiakanmu dan ijinkanku ungkapkan rasa bahagiaku Sepenggal Doa Untuk mu Ibu.. maafkan aku jahat padamu membuatmu gundah akan sikapku membuatmu marah karna tingkahku tapi kau tak pernah membentakku Ibu.. sungguh besar kasih sayangmu takkan habis terkikis oleh waktu takkan terganti oleh harta Nilainya tak ternilai oleh rupiah Tidak ada sutera yang begitu lembut seperti belaian seorang ibu, Tidak ada tempat yang paling nyaman selain pangkuan seorang ibu,
Ibu..
Takkan aku melupakanmu Kukenang kau dalam bahagiaku kau begitu indah dihatiku Selalu ku turuti pintamu kasih ibu seperti jumlah rintikan hujan yag terjatuh kedalah bumi .. tidak bisa di hitung.

KASIH SAYANG SEORANG

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.  Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam. Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu. Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.  Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai. Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan. Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah. Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah. Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai balasannya, kau berteriak.”NGGAK MAU!!”Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola. Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga. Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim. Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu. Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun. Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam. Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop. Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain. Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa. Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah. Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya. Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan. Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya. Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu. Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya. Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman. Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi. Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?” Sebagai balasannya, kau jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.” 
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.  Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
 Sebagai balasannya, kau jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.  Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

KATA MUTIARA INDAH SEORANG IBU
Kata Motivasi Ibu, tidak dipungkiri lagi Jasa Seorang Ibu memang sangat berarti buat kita. Beliau merawat dan menjaga kita dari sejak dalam kandungan sampai kita tumbuh dewasa saat ini. kasih ibu untuk anaknya tak terhingga dan sepanjang masa.
Untuk menghormati jasa-jasa Ibumu apa yang telah anda lakukan buat Beliau ? sudahkan membuat beliau tersenyum ? atau malah membuat Ibu menangis batin. kita sering kali mengecewakan Hati Ibu bahkan membuat Ibu menangis, saya pun pernah melakukan itu , bahkan sering:
Tak kala selalu ada penyesalan setiap mengingat hal tersebut, cobalah mulai berubah dari sekarang waktumu tidak banyak, pesan-pesan saya "Bahagiakanlah Ibumu selagai masih Hidup", pahamkan dengan arti tersebut, jangan pernah menyesal dikemudian hari kalau ibu telah meninggalkanmu.
Untuk menghargai jasa ibu,  kata-kata yang wajib kita renungi :
Saat kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna. Sebagai balasannya, kamu coret-coret dinding rumah dan meja makan. Ibu, Malaikat yang Dikirim Tuhan untuk Menjagamu Nak. Semoga engkau juga bisa menjadi ibu bagi anak-anakmu kelak.
Terima Kasih atas jasa yg kau berikan Ibu,, Terima kasih atas air mata ketulusan & senyuman dibalik kelelahan..
Ayah Ibu, Aku Berjanji akan Membahagiakanmu
.
Kasih Anak Sepanjang Jalan, Kasih Ayah Ibu Sepanjang Hayat.
Ibu selalu menyayangiku, meski terkadang aku tak mau mengerti betapa aku telah melukai perasaanmu Ibu. Aku berhutang pada Ibu, Sebuah hutang yang aku tahu tak akan pernah bisa kubayar selama hidupku.
Seorang Ayah mungkin bekerja dari matahari terbit hingga terbenam, Tapi seorang Ibu tak pernah berhenti bekerja. Seorang Ibu yang selalu ingin anaknya bahagia, karena mereka segalanya.
Terima Kasih Ibu, kau adalah wanita terbaik yang pernah diberikan Tuhan kepadaku.. love u forever. Do'aku selalu untumu Ibu maafin Ibu yaa.. Nak...
Mom i miss u so much dear
Kalau anaknya sampe larut malam gini blom pulang, Maka yg dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dgn sngat khawatir.
Tanah ku yang ku cintai.. Engkau ku hargai (ง˘˘)ง Keindahan dalam kesederhanaan, hanya didapat dari sosok seorang Ibu :) Ibu itu tak pernah melihat keburukan seorang anak.
AyahIbu adalah pintu surga yang paling tinggi. Nak, Ayah hanya berpesan kepadamu, jujurlah pada semua orang, walaupun jujur itu menyakitkan.
Nak, Apakah hatimu tdk tersentuh, t
erhadap seorang wanita tua yg lemah, binasa dimkn oleh rindu berselimutkan kesedihan, & berpakaian kedukaan?
Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain. #ayahibu
Nak, Dosa apakah yang telah ku perbuat, sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?
ibu memohon kepadamu nak, janganlah engkau pasang jerat permusuhan dengan ibumu.
Aku merasa  puas, setiap aku menimbang diriku, karena bila semakin hari semakin berat perutku, berarti dengan begitu engkau sehat wal afiat di dalam rahimku. #IBU
Aku tidak pernah tahu seberapa besar ruang hatiku dapat memuat kasih, sampai seseorang memanggilku, “IBU”
Mom, you're my everything for my (´`ʃƪ) ♥ i will always love you..
Dalam jantungku, ada nama yang berdetak tanpa henti. Nama yang tak pernah lelah kusebut dalam doa yaitu nama Ibu :) seorang ibu sanggup memafkan anak yang pernah melukai hatinya ..
dear mother i can't to be a good son for you :')
Ibu itu bagaikan wonderwoman yang slalu ada buat gue.. ♥
Nak, jadilah anak yg soleh dan berbakti kepada Ayah ibu.
Nak, Mudah2an kita selalu ada di jalan yg benar #Ayah
Nak, ini sarapan dulu sebelum berangkat” rindu kata-kata ibu yang lembut
Ayah yang selalu bangun paling pertama dan kemudian membangunkan Ibu dan anak2nya.
Teriring doa, selalu, untuk Ayah Ibu dan adikku tercinta :)

CINTA KASIH DAN PERJUANGAN SEORANG IBU
"Ibu, masakin air bu. Aku mau mandi pakai air hangat," seorang anak meminta ibunya menyiapkan air hangat untuk mandinya.
Sang ibu dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintah oleh sang anak. Dengan suara lembut ibunya menyahut, "Iya, tunggu sebentar ya sayang!"
"Jangan terlalu lama ya Bu! Soalnya saya ada janji sama teman." ujar sang anak.
Tidak lama kemudian sang ibu telah usai menyiapkan air hangat untuk buah hatinya. "Nak, air hangatnya sudah siap." ibu itu memberi tahu.
"Lama sekali sih Bu..." sang anak sedikit membentak.
Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, sang anak berpamitan kepada ibunya, "Bu, saya keluar dulu ya, mau jalan-jalan sama teman."
"Mau kemana nak?" tanya sang ibu.
"Kan sudah aku bilang, aku mau keluar jalan-jalan sama teman" kata sang anak sambil mengerutkan dahi.
Malam harinya, sang anak pulang dari jalan-jalan, sesampainya di rumah ia merasa kesal karena ibunya tidak ada di rumah. Padahal perutnya sangat lapar, di meja makan tidak ada makanan apa pun.
Beberapa saat kemudian, ibunya datang sambil mengucapkan salam "Assalamu'alaikum.. Nak, kamu sudah pulang? Sudah dari tadi?"
"Hah, ibu dari mana saja. Saya ini lapar, mau makan tidak ada makanan di meja makan. Seharusnya kalau ibu mau keluar itu masak dulu..." kata si anak dengan suara sangat lantang.
Sang ibu mencoba menjelaskan sambil memegang tangan anaknya, "Begini sayang, kamu jangan marah dulu. ibu tadi keluar bukan untuk urusan yang tidak penting, kamu belum tahukan kalau istrinya Pak Rahman meninggal?"
"Meninggal? Padahal tidak sakit apa-apakan Bu?" sang anak sedikit kaget, nada suaranya juga tidak tinggi lagi.
"Dia meninggal waktu Maghrib tadi. Dia meninggal saat melahirkan anaknya. Kamu juga harus tahu nak, seorang ibu itu bertaruh nyawa saat melahirkan anaknya," ibu memberikan penjelasan.
Hati sang anak mulai terketuk, dengan suara lirih ia bertanya pada ibunya, "Itu artinya, ibu saat melahirkanku juga begitu? Ibu juga merasakan sakit yang luar biasa juga?"
"Iya anakku. Saat itu ibu harus berjuang menahan rasa sakit yang luar biasa. Namun, ada yang lebih sakit dari sekedar melahirkanmu nak." sang ibu menjawab.
"Apa itu Bu?" sang anak ingin mengerti apa yang melebihi rasa sakit ibunya saat melahirkan dia.
Sang ibu tak mampu menahan air mata yang mengalir dari setiap sudut matanya seraya berkata, "Rasa sakit saat ibu melahirkanmu itu tak seberapa, bila di bandingkan dengan rasa sakit yang ibu rasakan saat dirimu membentak ibu dengan suara lantang, saat kau menyakiti hati ibu nak." Si anak langsung menangis dan memohon ampun atas apa yang telah diperbuat selama ini pada ibunya
Sahabat, Sekali saja kita membentak orang tua. Hal itu telah membuat hatinya bergetar. Jika hati orang tua kita bergetar karena ucapan kita yang kasar, tanpa kita sadari hal itu telah menyebabkan umur beliau lebih pendek.
Ibu adalah malaikat penjaga, penyang, dan peduli kita dari lahir ke dunia yang diutus Allah SWT. Malaikat tsb akan terus menjaga, mengajarkan, dan menyayangi kita hingga akhir hayatnya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara kedua atau kedua-dua sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia.”
Segala puji bagi Allah yang telah memerintah kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada ibu dan bapak dan berwasiat agar kami menyayangi mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik kami sewaktu kecil.
Ya Allah sayangilah kedua orang tua kami. Ampuni, rahmati dan ridhoilah mereka.
Ya Allah ampunilah mereka dengan ampunan yang menyeluruh yang dapat menghapus dosa-dosa mereka yang lampau dan perbuatan buruk yang terus menerus mereka lakukan.
Ya Allah berbuat baiklah kepada mereka sebanyak kebaikan mereka kepada kami setelah dilipatgandakan, dan pandanglah mereka dengan pandangan kasih sayang sebagaimana mereka dahulu memandang kami.
Ya Allah berilah mereka hak rububiyah-Mu yang telah mereka sia-siakan karena sibuk mendidik kami.
Ya Allah maafkanlah segala kekurangan mereka dalam mengabdi kepada-Mu karena mengutamakan kami dan maafkanlah mereka atas segala syubhat yang mereka jalani dalam usaha untuk menghidupi kami.
Lagu Kasih Ibu yang dikutip dari wikibooks :Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi, tak harap kembali, Bagai sang surya, menyinari dunia.
Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si Ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya
Ongkos upah membantu ibu:
1)        Membantu pergi ke Warung: Rp 20.000
2)        Menjaga adik Rp 20.000
3)        Membuang sampah Rp 5.000
4)        Membereskan Tempat Tidur Rp 10.000
5)        menyiram bunga Rp 15.000
6)        Menyapu Halaman Rp 15.000
Jumlah : Rp 85.000
Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1)        OngKos mengandungmu selama 9 bulan – GRATIS
2)        OngKos jaga malam karena menjagamu –GRATIS
3)        OngKos air mata yang menetes karenamu – GRATIS
4)        OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5)        OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu – GRATIS
6)        OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu – GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Saya Sayang Ibu”.
Pernyataan di atas adalah seorang anak yang lupa akan jasa Ibunya, malah sebaliknya. Ia berusaha membantu Ibunya karena pamrih, yang sebenarnya Ibunya melahirkan dan menjaganya tanpa pamrih.
Nah dari artikel ini kita bisa belajar bagaimana menghargai dan mengasihi seorang Ibu. Ingat jasanya, Ingat Pengorbanannya. Dengan begitu Insya Allah kita tidak akan pernah durhaka terhadap Ibu kita.

PENGORBANAN SEORANG IBU UNTUUK ANAKNYA

sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut. Dan kemudian berkata kepada ibunya: "Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja di sawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata, "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh. Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata, "Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
Awal bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata, "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata, "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya"
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata, "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam-macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata, "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak. Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada di kampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata, "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu."
Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."
Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.
Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata, "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar. Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku....."
Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan.

JASA SEORANG IBU UNTUK KITA RENUNGI

Sepanjang kehidupan manusia, sosok ibu memang tidak akan pernah bisa tergantikan dalam kehidupan kita sebagai seorang yang penuh kasih sayang yang memberikan segalanya tanpa balas jasa.
Bukan setumpuk Emas yang kau harapkan dalam kesuksesan ku, bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilan ku, bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku, tapi keinginan hati mu membahagiakan aku.
Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah? Sudah pasti jawabannya adalah: k-e-h-a-m-i-l-a-n. Seberapa jauh pun jalan yang harus ditempuh, Seberat apa pun langkah yang mesti diayun, Seberapa lama pun waktu yang harus dijalani, Tak kenal menyerah demi mendapatkan satu kepastian dari seorang bidan: p-o-s-i-t-i-f.
Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya. Seringkali ia bertanya : menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedihkah atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika itu mati pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia. Rasa sakit pun sirna, ketika mendengar tangisan pertama si buah hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran.
Detik itu, sebuah episode cinta baru saja berputar. Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak. Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak.
Si kecil baru saja berucap "Ma?" segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada di daftar telepon. Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan luka.
Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan. "Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil.
Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang, ia urung membeli baju untuk dirinya sendiri dan berganti mengambil baju untuk anak. Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil.
Meski pun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak. Di saat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas, periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Beli susu anak; 2. Uang sekolah anak. Nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli.
Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.
Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu.
Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari. Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya, ia pun terus mendongeng.
Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar.
saat baru saja memasuki rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam dekapannya itu, sekarang sudah menjadi orang dewasa yang bisa saja membeli makan siangnya sendiri di Sekolahnya.
Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan. Ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar, buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau anakku?"
Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir. Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "Bila ibu meninggal, ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil dipangku kalian". Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari salah satu anaknya. "Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak yang shalih & shalihat sejak kecil," ujarnya.
Duh IBU, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibulah madrasah cinta saya, Ibulah sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran, yaitu "cinta". Sekolah yang hanya punya satu guru yaitu "pecinta". Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama: "anakku tercinta".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar