KATA
PENGANTAR
Puji syukur
Saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka Saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”. Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Limboto Barat.
Adapun di
dalam makalah ini kami membahas tentang :
1.
Apa itu Minyak Bumi,
2.
Proses terbentuknya Minyak Bumi,
3.
Akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam
penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya saya
berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara garis besar
tentang Minyak Bumi. Terimakasih saya ucapkan atas waktunya untuk membaca
makalah kami.
Limboto
Barat, mei 2013
Tanda Tangan
Penyusun
Siska Amrin Pilomange
Siska Amrin Pilomange
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................2
BAB I
Pendahuluan.....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB 2
Pembahasan....................................................................................................5
A.
Minyak Bumi
1.
Proses pembentukan minyak
bumi dan gas alam........................................5
2.
Fraksi-fraksi Minyak Bumi..........................................................................5
3.
Komponen-komponen Utama penyusun minyak bumi...............................6
4.
Kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya...........................................6
5.
Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan..............................7
6.
Kegunaan dan komposisi
Senyawa Hidrokarbon dalam bidang pangan....10
7.
Kegunaan dan
komosisi senyawa hidrokarbon dalam bidang papan...........12
8.
Kegunaan dan
komosisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang........12
9.
Kegunaan dan
komosisi senyawa hidrokarbon dalam bidang Seni.............12
10. Kegunaan dan komosisi senyawa hidrokarbon dalam
bidang Estetika...........13
BAB 3
Penutup.........................................................................................................................13
Kesimpulan.....................................................................................................................13
Saran............................................................................................................................13
Daftar
Pustaka...................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal
dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang
mati.
Sisa-sisa organisme
itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat
laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak
dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk
yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini
puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam
plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk,
dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi
dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak
bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan
karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah
yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada
pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari
pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan
tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat
minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat
diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita
sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau
menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam
digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karena
itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini,
jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
1.2 Tujuan
Penulisan
a.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
b.
Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun
terkait minyak bumi.
c.
Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.
d.
Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi
bagi kehidupan manusia.
e.
Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam
Ada banyak
hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli,
beberapa diantaranya adalah :
a.
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama
kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. M.W.
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukung oleh
sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl
(1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “ minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk
sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b.
Teori Abiogenesis (Anorganik)
1)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak
bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi
akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
2)
Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam
bumi
Yang lebih
ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak
bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan
fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir beberapa planet lain.
Para ahli
berpendapat bahwa minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa kehidupan purba (hewan,tumbuhan,dan jasad-jasad renik) yang
terpendam bersama air laut dan masuk ke dalam batuan pasir,
lempung, atau gamping yang terdapat di dalam lapisan
kerak bumi selama berjuta-juta tahun melalui proses fisika dan kimia
2.
Fraksi-fraksi
minyak bumi
a. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
b. Bensin
Rentang rantai karbon : C6 sampai
C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
c. Napta
Napta
dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang
mempunyai trayek titik didih antara 140-180. Napta digunakan sebagai bahan
dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain misalnya :etilena dan
senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif pada bensin.
d. Kerosin
Rentang rantai karbon : C12 sampai
C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
e. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai
C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
f. Minyak Berat
Rentang
ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih
: 135 sampai 300°C
g. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
h.
Minyak
Diesel
Minyak
diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel dipergunakan sebagai
bahan bakar pada motor-motor diesel.
3.
Komponen-komponen
Utama penyusun minyak bumi
Sebagian besar komponen minyak bumi
merupakan senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon tersebut berasal dari alkana suku
rendah seperti metana dan etana, serta golongan sikloalkana. Selain itu, minyak
bumi juga mengandung senyawa hidrokarbon yang berasal dari golongan aromatik
dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen dan belerang.
Warna minyak bumi bervariasi, mulai dari hitam, cokelat, hijau, sampai kuning
muda. Sebagian besar komponen gas alama adalah metana. Komponen metana dalama
gas alam dapat mencapai 90%. Selain metana, komponen gas alam berasal dari
senyawa hidrokarbon golongan alkana suku rendah lainnya, seperti etana,
propana, dan butana. Selain itu, gas alam juga mengandung karbon dioksida dan
hidrogen sulfida. Komposisi gas alam juga bervariasi dari suatu daerah ke
daerah lain.
4.
Kualitas
bensin berdasarkan bilangan oktannya
Salah satu
hasil pengolahan distilasi bertingkat minyak bumi adalah bensin, yang
dihasilkan pada kisaran suhu 30 °C – 200 °C. Bensin yang dihasilkan dari
distilasi bertingkat disebut bensin distilat langsung (straight run gasoline).
Bensin merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16)
dan oktana (C8H18). Bensin biasa juga disebut dengan
petrol atau gasolin. Sebenarnya fraksi bensin merupakan produk yang dihasilkan
dalam jumlah yang sedikit. Namun demikian karena bensin merupakan salah satu
bahan bakar yang paling banyak digunakan orang untuk bahan bakar kendaraan
bermotor, maka dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah yang
besar. Cara yang dilakukan adalah dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon
yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak bumi
dipanaskan sampai suhu 800 °C, sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu
dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi
bensin (Keenan, Kleinfelter, Wood, 1992). Mutu atau kualitas bensin ditentukan
oleh persentase isooktana yang terkandung di dalamnya atau yang biasa disebut
sebagai bilangan oktan. Dikatakan kualitas bensin ditentukan oleh isooktana
(2,2,4-trimetil pentana), hal ini terkait dengan efisiensi oksidasi yang
dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan.
Efisiensi
energi yang tinggi diperoleh dari bensin yang memiliki rantai karbon yang
bercabang banyak. Adanya komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi
yang kurang efisien, artinya banyak energy yang terbuang sebagai panas bukan
sebagai kerja mesin, dan hal ini menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan
pada mesin. Ketukan pada mesin ini menyebabkan mesin menjadi cepat rusak.
Bensin
premium memiliki bilangan oktan 82, sedangkan bensin super memiliki bilangan
oktan 98. Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang
disebut TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam
konsentrasi sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan,
sehingga ketukan pada mesin dapat dikurangi. Namun demikian penggunaan TEL ini
memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan
karena gas buang kendaraan bermotor yang bahan bakarnya mengandung TEL,
menghasilkan partikel-partikel timbal. Partikel timbal yang terisap oleh
manusia dalam kadar yang cukup tinggi, menyebabkan terganggunya enzim
pertumbuhan. Akibatnya bagi anak-anak adalah berat badan yang berkurang
disertai perkembangan sistem syaraf yang lambat. Pada orang dewasa, partikel
timbal ini menyebabkan hilangnya selera makan, cepat lelah, dan rusaknya
saluran pernapasan.
Untuk itu
sekarang sedang digalakkan penggunaan bensin tanpa timbal, yaitu dengan
mengganti TEL dengan MTBE (metil tersier butil eter), yang memiliki fungsi sama
untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal di udara.
5.
Dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
a.
Sumber Bahan Pencemaran
Pembakaran Tidak Sempurna menghasilkan asap yang
mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga), dan sisa bahan
bakar (hidroksida). Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2 atau SO3). Bahan Aditif (Tambahan) dalam
Bahan Bakar Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul
Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.
b.
Asap Buang Kendaraan Bermotor
1)
Gas Karbon Dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya.
Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan
kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu
permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
2)
Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau,
sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun,
dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila
masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan
hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).
CO + Hb → COHb
Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi
oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.
O2 + Hb → O2Hb
Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap
hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar daripada oksigen. Bahkan hemoglobin
yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas karbon monoksida.
CO + O2Hb → COHb + O2
Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital
hemoglobin untuk membawa oksigen bagi tubuh.
3)
Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi
dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat
merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk
adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air
hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.
4)
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa
ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di
udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi
dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut).
Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran
pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
5)
Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman
sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat
menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi,
mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan kerusakan
otak, ginjal, dan hati.
6)
Pengubah Katalitik
Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang
berasal dari asap kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada
knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder dari baja tahan karat
yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis
(biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon
monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan
gasnitrogen.
katalis
2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya,
hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon
dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan
menggunakan bensin tanpa timbel.
7)
Efek Rumah Kaca
Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida,
uap air, metana, dan senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan
sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena
itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan
menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang
dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah
kaca.
Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga
suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di
atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi,
jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di
bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan
suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan berbagai
macam kerugian.
8)
Hujan Asam
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar
5,7). Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida
yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
Asam Karbonat
Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan
asam.
·
Penyebab Hujan Asam
SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit asam nitrat
·
Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam
§
Kerusakan Hutan
§
Kematian Biota Air
§
Kerusakan Bangunan
6.
Kegunaan dan
komposisi Senyawa Hidrokarbon dalam
bidang pangan yaitu:
a. Karbohidrat
Tipe
karbohidrat :
1) Monosakarida
adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
· Glukosa/gula
anggur (dalam buah jagung dan madu).
· Fruktosa
(dalam buah – buahan dan madu).
· Galaktosa
(dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan makanan
kita).
2) Disakarida
adalah karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
· Maltosa (glukosa + glukosa),
tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan mudah, maka digunakan dalam
makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk).
· Laktosa (glukosa +
galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu ibu.
·
Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila
dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel.
Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.
3)
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak
monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan
seperti beras, pati, jagung, dll.
Fungsi karbohidrat :
· Sebagai
sumber energi
b. Lemak
Contoh makanan
yang mengandung lemak :
§
Kacang, §Mentega §
Lemak tumbuhan
§
Kelapa, §Minyak
kedelai
§
Lemak hewan, § Minyak jagung
Fungsi lemak :
1) Sebagai
sumber energi ,
2) Pelarut
vitamin A, D, E, dan K,
3) Pelindung
organ tubuh yang penting,
4) Pelindung
tubuh terhadap suhu yang rendah.
c. Protein
Contoh makanan
yang mengandung protein :
§ Daging,
§
keju, §kecap,
§ Cumi
- cumi, §tempe,
§
kedelai
§ telur, §tahu,
§susu,
§ ikan,
Fungsi protein
:
§
Untuk pertumbuhan sel
§
Mengganti sel yang rusak atau mati
§
Mengatur proses di dalam tubuh
§
Mempertahankan viskositas (kekentalan) darah
d. Vitamin
Jenis – jenis
vitamin dan contoh makanannya
§ Vitamin
A (minyak ikan, wortel, tomat, dan buah-buahan yang banyak mengandung pigmen
karoten/ berwarna merah).
§ Vitamin
B (kulit ari beras, kacang hijau, kedelai, dan sayuran).
§ Vitamin
C (buah – buahan dan sayur - sayuran).
§ Vitamin
D (susu, daging, sayuran dalam bentuk provitamin D atau calon vitamin D).
§ Vitamin
E (kecambah, minyak tumbuhan, dan tumbuhan hijau).
§ Vitamin
K (kangkung, kubis, bayam, hati, dan daging)
e. Air
Fungsi air
§ Melarutkan
zat makanan
§ Mempercepat
reaksi tubuh
§ Membentuk
cairan tubuh
§ Mengatur
panas tubuh
§ Mengangkut
zat sisa ke alat pembuangan
7.
Kegunaan dan komosisi senyawa
hidrokarbon dalam bidang papan
8.
Kegunaan dan komosisi senyawa
hidrokarbon dalam bidang sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa
dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana
bahan dasarnya adalah kerosin (minyak
tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa
aromatik, yaitu para-xylene.
Para-xylene ini kemudian dioksidasi
menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Dari PTA
yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol
menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang sintetis
yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik
pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa
dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis
poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari
bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat
dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses
pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Sebetulnya ada polimer
lain yang juga digunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau
lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut
terbuat dari polietilen.
Contoh serat alam untuk kain
·
Wol (protein)
·
Sutera (protein)
·
Katun
Contoh serat buatan untuk kain
·
Nilon (polimer)
·
Serat
poliester (polimer)
·
Serat
polietilen (polimer)
9.
Kegunaan
dan komosisi senyawa hidrokarbon dalam bidang Seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama
hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat.
Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang
berbahan dasar dari plastik atau piala, dll….
Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat
dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan
dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih
antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk
pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon
aromatik.
10. Kegunaan
dan komosisi senyawa hidrokarbon dalam bidang Estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi
dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk
estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan
lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu.
Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia
diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering press.
Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan
titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.
BAB III
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Proses
pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
Produk hasil
pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin,
minyak solar, minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga
sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang
ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan
partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran
lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi menurun.
1.4 Saran
Oleh karena
minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam
pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam
sekitarnya
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen
pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka
Ika Ratna
Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya
Putra.
http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/24/makalah-minyak-bumi/s
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar